Selasa, 18/11/2014 17:24 WIB
Jakarta -Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dipastikan mengerek harga bahan bangunan karena faktor mahalnya biaya transportasi. Kenaikan bahan bangunan secara langsung berdampak pada kenaikan harga rumah hingga 15%-20%.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000/liter, diproyeksikan akan mengerek berbagai harga bahan bangunan 7-12%.
Namun menurut Ali, yang paling dikhawatirkan ada efek psikologis kenaikan harga BBM yang bisa memicu kenaikan harga bahan bangunan lebih tinggi dari seharusnya.
"Kenaikan harga BBM Rp 2.000, belum terlalu luar biasa terhadap harga bahan bangunan, tapi kenaikan lebih pada psikologis, itu lebih tinggi lagi, karena secara psikologis, mungkin tadinya 12% jadi 15%-20%," kata Ali kepada detikFinance, Selasa (18/11/2014).
Ali mengatakan kenaikan harga rumah akibat kenaikan bahan bangunan yang dipicu harga BBM akan terealisasi pada awal tahun depan. Ia beralasan para pengembang tak mau gegabah menaikkan harga signifikan pada tahun ini. Apalagi sepanjang 2014, setiap triwulan harga dan penjualan rumah khususnya di Jabodetabek rata-rata mengalami perlambatan.
"Cuma pengembang tidak langsung menaikkan harga, karena pasar sedang melambat, ekonomi tumbuh melambat. Relatif 2-3 bulan ke depan baru terjadi gejolak (kenaikan harga rumah)," katanya.
Menurut Ali, selain konsumen yang terpukul kenaikan harga BBM, para pengembang juga akan ikut merasakan, terutama bagi pengembang yang baru akan memulai pembangunan proyek perumahan.
"Yang paling terpukul adalah para pengembang yang belum membangun. Yang sudah dimulai bisa jalan, sudah ada hedging harga bahan bangunan, mereka melakukan antisipasi," katanya.(hen/hds)
Come & Visit BenHokk Exhibition At JHCC
Promo : Early Bird "The Spring Residences" Apartment Ciputat Only 199Jt (unit terbatas)
info :
Budi Novianto
021-99626600 / 085211676600
74ADB841